Sambil menunggu Mr Vishnu yang akan mengantarkan aku ke Agra, aku mencoba untuk
menghibur diri dipelataran hotel The Royal Plaza. Mulai dari mengamati
gerombolan turis, yang dari bahasanya aku bisa pastikan bahwa mereka berasal
dari Thailand tanpa harus menanyakan kepada mereka, sampai mendengarkan kicauan
burung yang sempat terbang merendah melintasi langit-langit sekitar pelataran.
Lima menit berselang, aku pun tidak mampu menahan dingin nya udara pagi ini,
padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Bergegas kemudian, aku kembali
kekamar di lantai 8 untuk mengambil jaket penghangat yang selalu aku bawa
ketika bepergian kemanapun
Taj Mahal India, Perjalanan dari New Delhi ke Agra
Tepat pukul 08.12, panggilan
masuk dari Mr Vishnu muncul dilayar elektronik 5.5 inchi yang aku punya. Tanpa
mengangkat panggilan tersebut, aku keluar lobby hotel dan langsung menghampiri
Mr Vishnu. Cukup gampang mengenalinya, meskipun baru pertama kali bertemu. Menggunakan
Jaket tebal berbulu angsa, beliau menyapa aku dengan bahasa Inggris. Beliau
cukup fasih berbahasa Inggris karena bahasa ini menjadi bahasa kedua setelah
bahasa hindi, dinegeri berpenduduk setengah milyar.
Pintu Jalan Bebas Hambatan yang Menghubungkan New Delhi dan Agra sebagai kota tempat Taj Mahal |
Kijang Innova SUV, yang akan aku tumpangi
beserta rombongan lain menuju Agra. Kota dimana terdapat salah satu bangunan
keajaiban dunia. Waktu tempuh Delhi-Agra sekitar 3 jam 30 menit tergantung
kondisi jalanan dan keramaian mobil dengan tujuan sama melewati jalan bebas
hambatan. Mendekati Agra, papan penunjuk arah berlatar coklat dan bergambar
kubah dengan tulisan “Taj Mahal” dikiri jalan diiringi dengan berubahnya lajur
jalan dari 4 lajur menjadi 2 lajur menunjukkan bahwa kami sudah semakin dekat
dengan tujuan utama kami, bangunan ikonik India. Setibanya di Agra, kondisi berubah drastis.
Beberapa pedagang di Agra |
Layaknya
mengunjungi kota masa lampau tahun 70’an. Seluruh kawasan kelihatan tidak
terawat, tidak satu pun bangunan modern ataupun pencakar langit tampak di kota
ini. Kendaraan kami perlahan melintasi sungai Yamuna, dan tiba-tiba sirine
polisi pengawal mobil orang penting tepat berada dibelakang kami. Seperti adegan salah satu film
Bollywood, polisi pun teriak-teriak, sambil mengayunkan tongkatnya dari jok
mobil bagian depan, agar mobil kami minggir dan mempersilahkan mobil yang
dikawalnya lewat. Polisi dengan raut sangar khas film India pun tampak nyata
didepan mata.
Fatehpuri Gate |
Tidak lama berselang bangunan
berbentuk simetris, berwarna putih pun sudah Nampak. Masya Allah, inilah bukti
cinta yang terabadikan zaman. Tidak banyak bukti cinta masa lalu yang masih
berwujud sampai sekarang. Semakin mendekati gerbang masuk, sudah banyak tawaran
"tour guide" lokal dengan kartu nama berstempel pemerintah setempat mendekat. Mereka menjual jasa sebagai pemandu selama berkunjung di musoleum ini.
Taj Mahal India |
Berbekal kata “nehi” kami pun
mencoba menolak tawaran mereka sembari tetap tersenyum, dan mereka pun tetap
tidak menyerah. Mencoba kembali memberikan penawaran jasa yang mereka miliki.
Gesit mengejar kami, dengan mensejajarkan langkah yang kami pun mulai
mempercepat sejak mulai memasuki gerbang, layaknya balapan menuju kawasan
pembelian tiket.
Taj Mahal India, Sebuah Arsitektur yang Luar Biasa
Sebagai pengunjung asing, tiket
masuk Taj Mahal India cukup jauh berbeda bila dibandingkan penduduk lokal. Jika penduduk
lokal dihargai 40 rupee, maka pengunjung asing harus membayar 1000 rupee dengan
fasilitas “fast track” dan sehelai kantung putih semi katun yang akan digunakan sebagai alas sepatu ketika memasuki area musoleum istri persia dari Mughal Shah Jahan bernama Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal.
Bangunan Masjid dari Dalam Taj Mahal |
“Fast track” ini pun memang
sangat menguntungkan, tidak perlu antri panjang hingga berpuluh meter untuk masuk
ke area Taj Mahal India, karena diuntungkan dengan adanya jalur khusus. Memasuki
kawasan via “Fatehpuri Gate”, kita sudah disajikan dengan berbagai bentuk
bangunan simetri disegala penjuru mata angin. Memang salah satu mahakarya yang
luar biasa. “Fatehpuri Gate” pun juga simetri dengan “Fatehabad Gate”.
Taj Mahal India dari salah satu sudut |
Memasuki area utama, maka tatapan
kita langsung terarahkan dengan bangunan putih menyerupai Masjid sejajar mata
memandang, didepannya taman dan air mancur melengkapi keindahannya. Gabungan
arsitektur, India dan Arab sangat kental dikawasan ini. Hanya bangunan yang
menyerupai Masjid ini lah yang berwarna putih, sisa bangunan lainnya berwarna
merah bata, begitu pun dengan Masjid sebenarnya disisi kiri bangunan yang juga
berwarna merah bata simetri dengan Mehman Khana.
Kisah Cinta yang Terabadikan Zaman
Inilah Taj Mahal India, sebuah musoleum tempat peristirahatan terakhir yang dibangun oleh Shah Jahan dari dinasti Mughal untuk mendiang istri ketiganya Mumtaz Mahal yang wafat ketika melahirkan putri sekaligus anak ke-14 mereka, Gauhara Begum. Arsitektur luar biasa karya Ustad Ahmad dengan teknik simetri yang dunia mengakuinya, sebagai bangunan paling simetris di dunia.
Salah satu bentuk ukiran marbel di Icon negara India |
Bangunan yang melambangkan rasa
cinta suami kepada istrinya dengan begitu indah dan megahnya, bahkan mungkin
disini pula kita bisa melihat hologram pertama dimasanya, dari berbagai marbel dan
permata yang akan bersinar ketika terkena cahaya, indah dan menawan. Tidak pernah terbayangkan, bagaimana mungkin pemikiran orang di zaman itu akan penciptaan hologram dari marbel. Benar-benar menawan.
Hingga akhirnya, struktur
asimetri hanya ditemukan pada bagian dalam makam, yaitu makam Mumtaz Mahal dan
makam Shah Jahan yang dibuat dengan ukuran berbeda. Inilah kisah itu, kisah
cinta yang terabadikan zaman, hingga menjadi salah satu keajaiban dunia dan alhamdulillah, aku bisa menyaksikannya. Sebuah bangunan simetris yang memukau dunia dalam travelling di tanah Jodha Akbar.
Dari Indonesia untuk jelajah India |
Wah, Taj Mahal layak masuk whishlist nih? Btw abis berapa tuh ke sana?
ReplyDeleteKemarin ambil paket tur sehari, habisnya sekitar 450ribuan dari New Delhi ke Agra. Tapi kalau ditanya, habis berapa selama di India, sekitar 2 juta'an selama 4 hari. Diluar tiket pesawat.
DeleteTaj Mahal megah banget ya, fotografinya juga keren... Trus bisa ngebayangin anggota polisi yg pakai seragam cokelat2 mengacung2kan pentungan. Hehe
ReplyDeleteTerima kasih ka Ning. Hahaha..Iya, bener sekali, sama persis di film Bolywood, terutama seragamnya.
Deleteluar biasa menawannya Taj Mahal ini.
ReplyDeletebtw, foto2nya keren kak!
Terima kasih ka Lisa, kalau kesini jangan lupa dengan pasangan ya dan Taj Mahal, tutup dihari Jumat.
Deletemau k indiaaaa.... arghhhh ketemu mithun ke tajmahal.. arghhh abs berapa mas?
ReplyDeleteAyo bang Doel, banyak makanan yang menggoda selera dengan rempah-rempahnya. Kemarin habis 2 juta'an sekitar 4 hari
DeleteDuuuh pengin juga gue ke india....
DeleteYuk. Siapa tahu ketemu Amir Khan
DeleteBegitu menawanya taj mahal. Mupeng euy
ReplyDeleteIya Bang, kalau kesana mungkin bisa sekalian ke Kashmir atau Ladakh, tempat syutingnya film '3 idiot'
DeleteSuka tulisannya kak, rapih. Foto-fotonya juga bagus :)
ReplyDeleteTerimakasih kak Annisa.
DeleteBegitu baca just Taj Mahal langsung ke bayang kisah cinta, salah satu destination yang pengen aku kunjungi
ReplyDeleteIya kak. Taj Mahal menjadi bucket list jika berkunjung ke India
DeletePernah baca bukunya menyentuh bgt kisah nya
ReplyDeleteSaya sendiri, malah belum pernah baca bukunya 😁
DeleteMas, total budget berapa?
ReplyDeleteKemarin habis 2 juta'an sekitar 4 hari
Deletefotonya bagus-bagus :)
ReplyDeleteTerimakasih kak Zaoza. Jangan lupa ke Taj Mahal ya, jika berkunjung ke Delhi
Delete