“Rumput-rumput yang mulai menguning dari atas bukit kapur nan menjulang. Dibawahnya, lekukan garis pantai, anggun nan menawan dengan warna pasir beragam; hitam, putih dan merah muda. Dititik ini lah, pesona Pulau Padar terpampang dengan nyata.”
Belum
terlalu banyak aktivitas di dermaga bawah Labuan Bajo, subuh ini sebagai salah satu dermaga tempat kapal bersandar menuju pulau padar. Sisa tenda
pasar semalam, masih berdiri tegak
sepanjang jalan kampung bawah. Di sisi
kiri dermaga, sudah bersandar tiga perahu nelayan berkapasitas masing-masing 10
orang. Perahu ini yang akan kami gunakan seharian kedepan.
Aku masih punya waktu berkeliling disekitar dermaga, sembari menunggu dua rekan kawan lainnya yang kutemui dilayanan aplikasi media sosial para traveller bernama Couchsurfing. Aplikasi ini, bisa membuat temu janji untuk bersama-sama menikmati satu destinasi. Hari ini kami berencana mengeksplor gugusan pulau di sekitar Labuan Bajo.
Aku masih punya waktu berkeliling disekitar dermaga, sembari menunggu dua rekan kawan lainnya yang kutemui dilayanan aplikasi media sosial para traveller bernama Couchsurfing. Aplikasi ini, bisa membuat temu janji untuk bersama-sama menikmati satu destinasi. Hari ini kami berencana mengeksplor gugusan pulau di sekitar Labuan Bajo.
Perahu Pinisi di Labuan Bajo |
Tidak
lama berselang, kedua rekanku pun muncul. Kami memang belum pernah bertemu
sebelumnya, tetapi dari profil yang tercantum dimedia sosialnya, aku pun
langsung mengenali salah satunya. Menyapa dan memberikan salam perkenalan,
hingga pertanyaan situasi pun mengalir begitu saja sembari langkah kami menuju
perahu yang akan digunakan.
Aku pun memposisikan diri diburitan kapal, menikmati angin pagi yang segar dan tenangnya air laut, meskipun bising suara mesin honda 2 tak perahu kami nyaring terdengar sepanjang perjalanan.
Perjalanan Menuju Pulau Padar
Cukup memberi kode jempol ibu jari, para ABK pun paham apa yang perlu dilakukannya. Tali penambat kapal mulai dilepas dan mesin kapal perlahan terdengar diiringi gerakan perahu menjauhi dermaga, pelan tapi pasti.Aku pun memposisikan diri diburitan kapal, menikmati angin pagi yang segar dan tenangnya air laut, meskipun bising suara mesin honda 2 tak perahu kami nyaring terdengar sepanjang perjalanan.
Gelombang
pagi ini cukup bersahabat, hanya tampak riak-riak kecil sepanjang perjalanan.
Sesekali berpapasan dengan perahu pinisi dan perahu nelayan yang diatasnya
berkibar bendera merah putih. Perahu pinisi seperti itu, biasanya digunakan untuk LOB, life on board, sebagai salah satu cara menikmati Taman Nasional Komodo berhari-hari di kapal.
Jika memiliki waktu luang yang banyak, LOB menjadi pilihan tepat. Tetapi bagiku, yang kali ini hanya flashpacker, one day trip ke Pulau Padar sudah cukup untuk menjawab rasa penasaranku akan keindahan dan keunikan pulau ini.
Selang beberapa saat, tiba-tiba, dari arah belakang suara ABK itu pun sontak terdengar, keras mengalahkan bisingnya suara mesin kapal.
Jika memiliki waktu luang yang banyak, LOB menjadi pilihan tepat. Tetapi bagiku, yang kali ini hanya flashpacker, one day trip ke Pulau Padar sudah cukup untuk menjawab rasa penasaranku akan keindahan dan keunikan pulau ini.
Selang beberapa saat, tiba-tiba, dari arah belakang suara ABK itu pun sontak terdengar, keras mengalahkan bisingnya suara mesin kapal.
“Bang, kita langsung ke Pulau Padar saja yang paling ujung, karena subuh begini masih sepi pengunjung” teriak ABK yang dengan lihai mengarahkan kapal bertenaga mesin honda 2 tak miliknya.
Kami pun
menganggukkan kepala, dan perahu masih melaju, membelah lautan dengan
pemandangan bukit-bukit karang disisi kirinya. Terkadang, deretan perkampungan nelayan menghiasi sepanjang perjalanan. Sajian ini lah yang akan menemani perjalanan kami menuju Pulau Padar.
Pendakian Pulau Padar
Sebagai salah satu bagian dari gugusan Pulau Komodo, Pulau Padar menyimpan keindahan tersendiri. Pulau ini menawarkan lima lekukan pantai setengah lingkaran. Pertama kali menginjakkan kaki dipulau ini, kita akan dimanjakan dengan beningnya air laut diikuti halusnya pasir putih sepanjang garis pantai tempat jangkar perahu ditambatkan. Aku memperlambat langkah, ingin merasakan halusnya pasir putih yang kontak langsung dengan kaki sembari tangan memegang sepatu dan sebotol air mineral.Jalan setapak |
Didepan,
jalan setapak berwarna coklat membelah rerumputan tampak dari kejauhan. Butuh
perjuangan untuk mendaki bukit di Pulau Padar, sebelum akhirnya lekukan pantai
itu tampak jelas tersaji didepan mata.
Sesekali aku berhenti, duduk dibawah pepohonan yang cukup jarang ditemui sepanjang jalur pendakian. Meskipun jam baru menunjukkan pukul 09.00 pagi, tetapi sengatan matahari cukup membantu menguras energi selain tanjakan ini. Biasanya, warga lokal yang sudah sering bolak-balik mendaki pulau padar butuh waktu sekitar 10 menit. Tetapi bagi kami, yang belum terbiasa membutuhkan ekstra time.
Untungnya, saran dari ABK untuk membawa air minum dalam kemasan benar-benar berguna. Karena meskipun bukan sebuah bukit atau gunung, mendaki pulau padar bisa enimbulkan dehidrasi. Setidaknya air minum ini, bisa mengatasi selama waktu menuju view point.
Sesekali aku berhenti, duduk dibawah pepohonan yang cukup jarang ditemui sepanjang jalur pendakian. Meskipun jam baru menunjukkan pukul 09.00 pagi, tetapi sengatan matahari cukup membantu menguras energi selain tanjakan ini. Biasanya, warga lokal yang sudah sering bolak-balik mendaki pulau padar butuh waktu sekitar 10 menit. Tetapi bagi kami, yang belum terbiasa membutuhkan ekstra time.
Untungnya, saran dari ABK untuk membawa air minum dalam kemasan benar-benar berguna. Karena meskipun bukan sebuah bukit atau gunung, mendaki pulau padar bisa enimbulkan dehidrasi. Setidaknya air minum ini, bisa mengatasi selama waktu menuju view point.
Keunikan Pulau Padar
Setelah 20 menit pendakian, tiba-tiba aku membalikkan badan hingga langkah berhenti sejenak. Dari atas bebatuan aku melihat pemandangan tak biasanya. Bukit kapur dengan lekukan tiga pantainya, lautan dan langit dengan warna birunya, kontras menjadi pembeda pemandangan yang mempesona. Rumput-rumput liar yang tumbuh mempercantik gabungan keindahan dalam satu titik pandang. Inilah pesona yang tersembunyi itu.Pulau Padar dengan tiga lekukan pantainya |
Garis
pantai dengan lekukan yang berbeda, hanya dapat dinikmati dari atas bukit.
Semakin tinggi mendaki, maka semakin tampak kelima lekukan pantai Pulau Padar.
Aku berhenti sejenak, menikmati pemandangan ini sambil bersyukur atas anugerah
keindahan yang diberikan atas negeriku.
Rasanya ingin berlama-lama disini, menghabiskan waktu ditemani pesona pulau padar yang tak pernah pudar. Pesona primadona keindahan Taman Nasional Komodo. Puas menikmati, beberapa dokumentasi dari berbagai angel aku ambil sebagai pengingat kelak bahwa, aku pernah travelling kesini.
Matahari sudah mulai bersinar hebat, keringat yang tadinya berkucuran kini telah kering. Angin sepoi-sepoi diatas bukit pulau padar membuat betah. Tetapi, kali ini kami harus segera kembali ke perahu. Melanjutkan eksplorasi berikutnya di Taman Nasional Komodo.
Rasanya ingin berlama-lama disini, menghabiskan waktu ditemani pesona pulau padar yang tak pernah pudar. Pesona primadona keindahan Taman Nasional Komodo. Puas menikmati, beberapa dokumentasi dari berbagai angel aku ambil sebagai pengingat kelak bahwa, aku pernah travelling kesini.
Matahari sudah mulai bersinar hebat, keringat yang tadinya berkucuran kini telah kering. Angin sepoi-sepoi diatas bukit pulau padar membuat betah. Tetapi, kali ini kami harus segera kembali ke perahu. Melanjutkan eksplorasi berikutnya di Taman Nasional Komodo.
Indah banget pulaunya
ReplyDeleteAyo kak, berkunjung kesini sekalian lihat Komodo
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteKeren banget pemandangannya, apalagi kalo naik perahu Phinisi...
ReplyDeleteIya. Tapi lumayan budgetnya klo yg pakai phinisi. Biasanya itu untuk yang LOB (Live on Board).
DeleteSubhanallah ... cakep betul pulaunya, ulasannya juga cukup lengkap
ReplyDeleteTerimakasih, siapa tahu berniat berkunjung kesini
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteLabuan bajooo selalu mau ke sana
ReplyDeleteIya. Pulau nya cantik dan warganya ramah
Deletekeren banget ya pemandangannya :)
ReplyDeletepengen kesana jg thanks for sharing
www.belajaronlineshop.com
Aamiin. Semoga disegerakan berkunjung kesana
DeleteCantik banget pemandangannya, lelah rasanya terbayarkan kalo tempatnya seindah ini.
ReplyDeleteIya kak. Itu lah kenapa, ada setiap usaha dibalik keindaha
DeleteIndahnya memukau banget ya kak..Lupa diri saya saat kesana...sampai guidenya 'nyerah' teriak2 ke saya yg asik naik turun perbukitannya di luar rombongan...
ReplyDeleteIya. Mubazir cepat2 pulang kalau sudah disini.
DeleteLabuan bajoo tempat yang harus dikunjungi
ReplyDeleteIya kak. Kebetulan kemarin backpacker sendiri dari Lombok ke sini. Siapa tahu ingin mencoba juga. Rutenya, Lombok-Sumbawa-Bima-Labuan Bajo
Deletebang taumi mahh selalu juaraa foto2nya ihhh
ReplyDeleteAamiin. Terimakasih loh atas masukannya buat pemula pencinta foto seperti saya. Masih harus banyak belajar 😀
DeletePulau ini hitss banget di instagram, btw selalu suka gaya penulisannya. Rapi
ReplyDeleteTerimakasih mas Achi. Jadi termotivasi, untuk tetap menulis
DeleteWaaw keren banget kak pulaunya :)
ReplyDeleteIya kak. Siapa tahu pulau ini jadi informasi destinasi berikutnya.
DeleteTapi di sini memang ga ada spot buat menyelam ya ka?
ReplyDeleteKalau di Pulau Padar, belum ada. Spot divingnya ada di Manta point. Sedangkan untuk snorklingnya ada di Pulau Kanawa
DeleteSalah datu destinasi yg ingin ge kunjungi namun belum kesampean. Memang cakep bgt nih tempat
ReplyDeleteAyo Bang Tengku, semoga terwujud dalam waktu dekat.
DeletePulaunya bagus, didukung dengan photography yang juga bagus banget. Keren.
ReplyDeleteTerimakasih kak, semoga bisa memberikan informasi dan visualisasi yang cukup untuk destinasi satu ini.
Deletewah beruntung ya kak lautnya lagi bersahabat.
ReplyDeleteaku waktu ke sana gelombangnya lagi dahsyat banget.
Kalau laut tidak bersahabat, lumayan juga sensasinya. Bagi yang tidak biasa, bisa tidak nyaman menikmati perjalanannya.
DeleteTenang tulisannya. Suka bacanya.
ReplyDeleteTerimakasih kak Beni
DeletePengen banget ke Pulau Komodo, tapi belum kesampaian
ReplyDeleteAamiin. Semoga sisegerakan
DeleteWishlist yang belum kesampaian. Indah banget ya bang.. keren!!
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteCakeppp
ReplyDelete