Agen Digital Ekonomi UMKM sebagai Penggerak Ekonomi Dari Level Bawah

 “Pak, bawang goreng gurih ini bisa dibeli online pak?”

“Wah mohon maaf mas, bawang gorengnya cuma dijual di sini sebagai oleh-oleh khas Palu. Belum online mas”

 

Pernah tidak merasakaan hal tersebut ketika berkunjung ke suatu tempat dan menanyakan keinginan untuk beli kembali secara online tetapi barang yang diinginkan hanya tersedia di toko offline saja? pastinya sering kan.

Padahal di tengah kemajuan teknologi informasi, digitalisasi ekonomi sangat penting agar mampu menunjang transaksi ekonomi di semua level tidak terkecuali pada level UMKM. Bukan hanya sebagai pengetahuan belaka, tetapi perlu diterapkan secara menyeluruh. Apalagi sekarang, hampir semua orang memiliki smartphone yang bebas mengakses segala kebutuhan mulai dari informasi hingga sebagai media pembayaran digital.

Kurangnya pemahaman dan sosialisasi menjadi salah satu tantangan bagi pelaku UMKM untuk go digital. Beberapa memang sudah nyaman dengan kondisi sekarang tetapi tidak banyak juga yang mengeluh terjadinya penurunan pendapatan selama pandemi berlangsung.

Sebenarnya untuk mengatasi hal tersebut ada banyak cara, salah satunya adalah dengan membentuk dan memanfaatkan agen digital dari internal pelaku UMKM itu sendiri. Tetapi hal ini tidak serta-merta bisa terjadi dan berlangsung begitu saja. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

Persyaratan menjadi agen digital ekonomi

Menjadi agen digital ekonomi sebenarnya bukanlah hal yang sulit karena kedepan akan menjadi mesin penggerak ekonomi digital dari UMKM yang mereka miliki sendiri. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi agar mempermudah pelaksanaan ke depannya:

 

1. Anggota dari keluarga yang memiliki UMKM.

Salah satu persyaratan mendasar agar konsep ini bisa berjalan dengan baik adalah agen berasa dari keluarga yang memiliki UMKM. Tujuan dari persyaratan ini sangat jelas agar ke depan mampu menggerakkan keluarganya sendiri dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam transaksi ekonomi digital.

 

2. Memiliki smartphone dan cakap dalam mengoperasionalkan

Dunia digital tidak terlepas dari keberadaan smartphone, begitupun dengan ekonomi digital. Kepemilikan smartphone dan cakap dalam mengoperasionalkan adalah hal mutlak yang perlu dimiliki oleh agen digital karena ke depannya sistem kontrol transaksi dan media yang digunakan tidak jauh-jauh dari smartphone.

 

Persyaratan menjadi agen digital yang berasal dari salah satu aggota keluarga yang memiliki UMKM

3. Usia agen digital ekonomi sebaiknya berada pada rentang usia remaja hingga dewasa awal.

Menurut Depkes RI yang dimaksud usia remaja adalah mereka yang memiliki usia 12-25 tahun dan belum menikah. Sedangkan usia dewasa awal adalah mereka yang memiliki rentang usia 26-35 tahun. Pemilihan rentang usia ini dalam konsep agen digital ekonomi didasarkan atas kemampuan kognitif dan analisis dalam memahami suatu pengetahuan baru apalagi terkait ekonomi digital.

 

Jika ketiga persyaratan tersebut terpenuhi, maka konsep agen digital UMKM akan berjalan lebih smooth meskipun pastinya ada tantangan selama proses aplikasi. Selanjutnya maka perlunya dilakukan pelatihan atau workshop pemahaman agen digital sebagi penggerak ekonomi dari level bawah.

 

Pelatihan ekonomi digital bagi para agen

Pelatihan ekonomi digital bagi para agen bertujuan untuk memberikan pemahaman akan manfaat dari ekonomi digital hingga proses pelaksanaan teknis kedepannya. Ada beberapa materi yang perlu diketahui dan dipahami oleh para agen yaitu:

 

a) Manfaat ekonomi digital bagi UMKM.

Memahami fungsi dan peran agen digital ke depan atas UMKM keluarga yang dimilik maka materi ini penting untuk dipahami dengan baik. Materi terkait manfaat ekonomi digital bertujuan meningkatkan semangat sekaligus engagement para agen dan memberikan kesadaran akan pentingnya ekonomi digital kedepan. Perubahan perilaku dan mekanisme transaksi yang dahulu hanya mengandalkan offline akan beralih ke online.

 

b) Proses digitalisasi UMKM.

Materi digitalisasi UMKM bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para agen tentang perubahan perilaku konsumen yang juga diikuti oleh produsen, dimana saat ini konsumen lebih cenderung belanja secara online. Sama seperti kejadian ketika ingin membeli bawang goreng kembali, tetapi belum tersedia secara online. Padahal, jika media penjualan online ini tersedia maka transaksi tetap berjalan tanpa hanya mengandalkan toko fisik saja.

 Pemahaman akan materi ini bertujuan agar para agen digital sadar akan usaha keluarganya yang kemudian akan muncul UMKM bukan hanya layanan offline saja tetapi juga layanan secara online.

 

c) Proses pembayaran cashless.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam ekonomi digital adalah transaksi yang terjadi secara cashless. Jika dahulu, transaksi tunai menjadi pilihan utama maka sekarang sudah beralih ke cashless menggunakan dompet digital.

Demi mendukung transaksi cashless, Bank Indonesia sudah meluncurkan  layanan Quick Response Code Indonesian Standard atau disingkat QRIS. QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. Tidak perlu lagi repot menggunakan uang tunai karena transaksi bisa berjalan cukup menggunakan smartphone dan QR Code.

Penggunaan QRIS sebagai bentuk kebijakan dari Bank Indonesia dalam mendukung ekonomi keuangan digital. Bahkan ekonomi digital digadang-gadang mampu mempercepat pertumbuhan keungan melalui transaksi eletronik. Maka pentingnya para agen digital UMKM memahami hal ini.

 

Rangkaian materi pelatihan buat para agen digital ekonomi UMKM 

d) Teknik promosi digital.

Pemahaman akan promosi secara digital sangat penting sebagai materi yang selanjutnya diterima oleh agen digital. Promosi ini sudah jelas untuk menggaet para calon pembeli agar melakukan transaksi pembelian secara online. Dalam materi ini, sangat penting untuk diketahui oleh para agen digital tentang memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, LINE dan sebagainya sebagai media promosi.

Selain itu pula, materi ini bisa menjadi media pembelajaran dan pembuatan website jualan para agen digital atas produk UMKM yang mereka miliki.

e) Cara berjualan di e-commerce.

Selain memanfaatkan media sosial dan website sebagai media promosi, materi tentang cara berjualan di e-commerce juga menjadi materi penting. Berbeda dengan media sosial atau website yang bisa dikelola secara individu, e-commerce hadir sebagai media pasar online dengan jangkauan lebih luas.

Kehadiran e-commerce bisa menjadi salah satu solusi para pelaku ekonomi digital dalam menghadirkan produk dan menjangkau pembeli tanpa batas baik dalam maupun luar negeri sesuai dengan target pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai largest digital economy di Asia Tenggara.

 

Agen digital ekonomi UMKM sebagai penggerak transaksi ekonomi dari level bawah

Salah satu kelebihan dari digitalisasi ekonomi adalah cara melihat, menghitung dan mengamati transaksi pemasukan dan pengeluaran keuangan semua dilakukan secara online dan terintegrasi. Kehadiran QRIS yang dimanfaatkan oleh para agen digital UMKM akan menjadi media pembayaran yang mempermudah perhitungan arus keuangan hanya dari satu pintu digital tanpa perlu ke luar rumah.

Melalui kehadiran agen digital ekonomi yang memiliki kemampuan mumpuni setelah melalui tahapan pelatihan maka setiap rumah akan muncul dan terjadi transaksi ekonomi berbasis digital. Mulai dari teknik pemasaran, pengiriman hingga pembayaran secara cashless.

Kehadiran para agen digital yang memahami bagaimana proses digitalisasi ekonomi UMKM bisa sekaligus menjadi agen perubahan di sekitar lingkungannya. Dari satu agen UMKM akan menciptakan satu digital ekonomi. Semakin banyak agen digital UMKM terlibat maka semakin banyak pula terbentuk digital ekonomi yang benar-benar memahami dari hulu hingga hilir proses produksi usaha di keluarga. Sehingga akhirnya muncul kekuatan ekonomi dari level bawah yang memanfaatkan transaksi digital demi terwujudnya kemajuan ekonomi nasional.