“Bro, kalau ditanya pilih dompet atau handphone yang hilang, kamu bakal pilih apa?”
“Jelas, saya rela kok kehilangan dompet. Secara hari gini, kehilangan handphone itu lebih ribet dibandingkan kehilangan dompet”
Terkadang, kita sering dihadapi pada suatu kondisi dimana harus memilih. Dua-duanya memang hal baik, tetapi ketika harus memilih salah satu, pastinya bakal jadi banyak pertimbangan sebelum memutuskan.
Sama halnya ketika harus rela kehilangan dompet dibandingkan handphone. Dahulu, sebelum negara apai menyerang, eh maksudnya virus korona. Dompet sudah menjadi hal vital dan selalu menempel pada kita. Kemana-mana selalu bawa dompet. Bahkan ada loh yang rela harus balik lagi ke rumah setelah beberapa saat perjalanan dan mengingat bahwa dompetnya tertinggal di atas meja makan.
Dompet memang sudah jadi senjata utama dalam bertempur menghadapi hari dan segala kesibukan yang mentertai. Sebut saja, dompet sebagai media tempat menyimpan KTP. Jadi identitas diri pastinya ada di dompet. Belum lagi, jika digunakan untuk membayar parkir, belanja koran dan majalah, bayar makan hingga traktir teman.
Dahulu hingga sekarang, dompet fungsinya masih sama kok, tidak berubah. Dompet selalu masih menjadi media penyimpanan KTP. Juga, masih sebagai tempat menyimpan uang receh pecahan 500 hingga 1000 perak. Apalagi sebagai wadah menyimpan uang kertas untuk pembayaran semua transaksi tunai. Benar. Fungsi dompet masih sama. Tetapi mengapa rela tetap kehilangan dompet dibandingkan handphone?
Zaman berubah gaes. Coba saja cek dompetnya, apakah isinya masih tebal dengan jumlah uang kertas yang bejibun hingga sulit untuk dilipat dan dimasukkan ke dalam kantong?.
Sekarang mah, untuk baca berita, tinggal buka handphone dan masuk website aplikasi kompas. Bisa pilih kanal yang dibutuhkan sesuai minat. Bahkan bisa sortir berita apa saja yang ingin dibaca. Tidak perlu lagi beli koran/majalah yang meruah. Semua ada dalam genggaman.
Terus untuk transaksi keuangan gimana? Sama seperti aplikasi penyedia berita, untuk transaksi keuangan juga sudah ada dalam genggaman handphone. Mulai dari sms banking, internet banking hingga mobile banking.
Handphone sudah tumbuh dan berkembang menjadi media pembayaran non tunai tanpa perlu repot untuk membawa dompet, bukan lagi hanya sekadar berfungsi untuk sms dan telepon saja.
Bahkan semenjak hadirnya layanan berbagai e-wallet seperti OVO, Dana, Gopay dan Shopeepay semuanya semakin mempermudah transaksi. Tidak ada lagi batasan dan tidak perlu lagi dompet untuk transaksi keuangan. Begitupun juga dengan kehadiran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard ) sebagai media pembayaran dengan menggunakan QR Code. Cukup scan, maka proses transaksi pembayaran pun selesai, cashless.
Meskipun gaya hidup ku tetap sama, kerja keras ketika waktu kerja dan menikmati hasilnya ketika weekend tetapi untuk urusan transaksi keuangan, jelas, sudah mengalami banyak perubahan.
Pesan makan, cukup menggunakan layanan pesan antar pada berbagai aplikasi dan bayarnya menggunakan e-wallet.
Begitupun ketika hang out dan ingin belanja, cukup menggunakan e-wallet, scan barcode nya dan transaksi beres.
Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan untuk urusan transaksi keungan penunjang gaya hidup. Cukup dengan handphone di tangan dengan berbagai aplikasi penunjang.
Jadi, sangat jelas. Jika harus milih, bakal kehilangan dompet atau handphone. Jawabannya, sudah pasti mending kehilangan dompet.
comment 0 komentar
more_vert