“Jamu…jamu…jamu…jamu…” begitulah suara
yang sering terdengar dari sosok seorang Wanita yang menggendong beberapa
ramuan herbal alami dengan bakulnya. Menariknya, para Wanita penjual jamu ini
selalu menggunakan motif batik dalam berjualan. Tradisional sekaligus pelestari
budaya. Makanya tidak heran jika jamu gendong sendiri memiliki tempat di masyarakat
sebagai obat tradisional sekaligus penambah daya tahan tubuh.
Tetapi tahu nggak sih, kalau para
penjual jamu gendong ini menggunakan takaran dalam ukuran gelas? Ramuan yang
mereka racik sebelumnya dimasukkan ke dalam botol bening dan saat ingin
disajikan ke pembeli, barulah mereka meracik dengan menuang ke dalam gelas.
Disini lah sisi menariknya. Meskipun cara meracik ramuan jamu tergolong unik
tanpa “takaran yang presisi” tetapi khasiat yang didapatkan oleh konsumen masih
bisa ditolerir.
Berbeda halnya jika yang diracik adalah obat keras dan bahkan jika obat tersebut memiliki reaksi antara satu racikan dengan racikan lainnya, maka untuk hal seperti ini sudah pasti harus ada ilmunya. Dalam dunia Pendidikan, ilmu racik-meracik obat ini disebut farmasi.
Mengenal Dunia Farmasi
Pernah nggak sih, ketika berkunjung ke suatu Universitas terus melihat para mahasiswa menggunakan baju jas putih dan melakukan praktek terkait obat-obatan? Meskipun itu bukan di fakultas kedokteran. Nah, bisa jadi mereka adalah mahasiswa farmasi.
“Farmasi adalah ilmu yang mempelajari segala hal terkait dunia obat-obatan baik dari segi medis, biologis hingga reaksi obat tersebut dengan standarisasi yang tepat.”
Selama menuntut ilmu, para mahasiswa farmasi ini akan mempelajari terkait segala aspek dunia obat-obatan, mulai dari belajar teori obat, praktek pembuatan obat, cara mengidentifikasi jenis obat-obatan hingga bagaimana obat tersebut bekerja untuk proses penyembuhan.
Mungkin bagi yang sering ke apotek untuk membeli obat selalu bertemu dengan apoteker, orang yang bertanggung jawab terhadap racikan dan komposisi obat yang diberikan. Nah, apoteker ini adalah salah satu jenis profesi dibidang farmasi.
Selain apoteker, ternyata masih banyak juga loh profesi dunia farmasi antara sebagai peneliti pengembangan obat, dosen jurusan farmasi, product development specialist baik untuk obat-obatan maupun untuk kosmetik, quality control perusahaan obat, makanan atau kosmetik hingga sebagai staff regulasi instansi pemerintahan seperti BPOM. Gimana? Menarik banget bukan terkait dunia farmasi ini.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
Tahu nggak sih, ternyata ilmu farmasi itu sudah melahirkan banyak orang-orang hebat dan berpengaruh di Indonesia. Makanya tidak heran jika orang-orang tersebut memiliki organisasi yang disebut sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia disingkat PAFI.
PAFI sendiri berdiri sejak tanggal 13 Februari 1946 di Yogyakarta sebagai wadah untuk menghimpun semua tenaga ahli di bidang farmasi. Adapun tujuan dari dibentuknya PAFI adalah:
1. Mewujudkan
Masyarakat adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Mewujudkan
Derajat Kesehatan yang Optimal bagi Masyarakat Indonesia
3. Mengembangkan
dan meningkatkan Pembangunan farmasi di Indonesia
4. Meningkatkan
kesejahteraan anggota
Dengan tujuan tersebut lah, makanya
tidak heran jika di berbagai daerah di Indonesia memiliki PAFI daerah cabang.
Salah satunya adalah PAFI Tebing Tinggi.
PAFI Tebing Tinggi untuk Masyarakat
Kota Tebing Tinggi sendiri berada di provinsi Sumatera Utara. Kota Tebing Tinggi sering dijuluki sebagai Kota Lemang. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2023 bulan Maret menunjukkan bahwa ada sekitar 1407 tenaga Kesehatan dan 92 diantaranya adalah tenaga kefarmasian. Makanya tidak heran jika ada di kota ini terdapat Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Tebing Tinggi.
Kehadiran PAFI Tebing Tinggi bukan hanya sekadar organisasi farmasi yang hanya memberikan sumbangsih untuk anggotanya tetapi juga memberikan manfaat untuk Masyarakat di sekitar Tebing Tinggi melalui berbagai aktivitas secara langsung antara lain:
Edukasi Pencegahan Stunting
Stunting merupakan suatu kondisi Dimana
pertumbuhan anak mengalami perlambatan dibandingkan anak seusianya. Salah satu
penyebab utama stunting adalah kurangnya nutrisi selama prose kehamilan hingga
pasca melahirkan. Nah, terkait hal ini. PAFI Tebing Tinggi secara aktif
memberikan edukasi ke Masyarakat bagaimana agar terhindari dari stunting
khususnya buat para ibu hamil.
Melalui edukasi pencegahan stunting dari PAFI Tebing Tinggi diharapkan bayi lahir normal dan tumbuh dengan baik menuju Indonesia Emas 2045.
Edukasi Vaksin HPV
Kanker serviks menjadi salah satu
penyakit mematikan bagi para Wanita yang disebabkan oleh infeksi Human
Papillomavirus (HPV). Masalah utama yang timbul adalah, banyak Wanita yang
tidak peduli dan tidak menyadari akan bahaya dari virus HPV ini. Itu lah mengapa,
PAFI Tebing Tinggi melalui berbagai kegiatan, sangat aktif dalam memberikan
edukasi vaksin HPV ini.
Melalui berbagai sosialisasi, kampanye dan Kerjasama lembaga Kesehatan, PAFI Tebing Tinggi berharap angka penderita kanker serviks di Tebing Tinggi bisa dikurangi.
Layanan Kesehatan Gratis
Pelaksanaan layanan Kesehatan gratis
oleh PAFI Tebing Tinggi juga marak digalakkan. Baik secara internal organisasi
maupun bekerjasama dengan Lembaga Kesehatan lainnya yang ada di Tebing Tinggi.
Target layanan Kesehatan gratis adalah mereka-mereka yang memiliki ekonomi
menengah ke bawah dan jarang terjangkau Lembaga Kesehatan untuk melakukan
pengobatan.
Kampanye Edukasi Obat
Edukasi obat juga menjadi salah satu agenda penting dari PAFI Tebing Tinggi agar Masyarakat memahami terkait dosis dan penggunaan obat secara tepat. Tidak low dosis apalagi over dosis.
Kehadiraan PAFI Tebing Tinggi bukan hanya sekadar organisasi farmasi belaka tetapi juga sebagai organisasi yang peduli akan Kesehatan Masyarakat demi terciptanya budaya sehat yang berkelanjutan.
comment 0 komentar
more_vert