MASIGNASUKAv102
1508570391356967755

Memahami Patriarki dalam Budaya Batak

Memahami Patriarki dalam Budaya Batak
Add Comments
8 September 2024

Alunan suara gondang, suling dan ogung memenuhi hall salah satu Gedung yang ada di Prabumulih. Di Tengah-tengah dua keluarga mempelai sedang melakukan Manortor. Mereka berdendang maju-mundur mengikuti irama musik. Dan ini adalah pertama kali saya menghadiri pesta perkawinan budaya Batak.

patriarki dalam budaya Batak

Keunikan suatu perkawinan memang bisa dilihat dari gelaran pesta perkawinan adat. Suku manapun juga pasti sama. Urutan-urutan acara dan keanekaragaman budaya, bisa disaksikan dari setiap agenda. Pastinya sih, semua itu penuh filosofi dan sudah diturunkan turun-temurun dari nenek moyang zaman dahulu. Begitu juga dengan tradisi Manortor dalam pesta perkawinan.

Manortor sendiri merupakan salah satu cara keluarga mempelai pengantin untuk memberikan saweran uang yang di amplop yang dilakukan saat acara pernikahan adat Batak. 

Selama proses Manortor, maka keluarga mempelai akan mengikuti gerakan tarian tor-tor yang diiringi musik tersebut. Makanya jangan heran, jika riuh suara musik dan tarian ini menggema saat acara pernikahan berlangsung.

Mengenal Budaya dan Tradisi Pernikahan Adat Batak

Jika di Sulawesi Selatan, terkenal dengan nama duit panai sebagai uang yang diberikan oleh calon mempelai pria ke keluarga mempelai wanita, maka bagi masyarakat Batak juga mengenal hal yang sama. Namanya adalah Sinamot.

“Sinamot merupakan salah satu bentuk penyerahan uang atau kekayaan lainnya dari keluarga laki-laki kepada keluarga Perempuan sebelum pesta pernikahan adat Batak dilaksanakan”

Besaran dari Sinamot ini akan ditentukan dan disepakati secara adat oleh kedua belah pihak. Jadi, perkawinan bisa berlanjut jika mahar Sinamot sudah diserahkan. Oh iya, sinamot ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada pihak pemberi boru sekaligus sebagai lambing kebangaan bagi kedua mempelai.

Pernikahan adat Batak biasanya dilakukan secara mewah dan melibatkan banyak keluarga dari berbagai marga. Pastinya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Makanya, perlu banget merencanakannya dengan baik. Salah satunya dengan menghadiri Wedding Batak Exhibition 2024.

Tentang Wedding Batak Exhibition 2024

Pertama kali diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di Gedung SMESCO Jakarta, Wedding Batak Exhibition (WBE) 2024 hadir untuk mempertemukan antara calon pengantin dengan para vendor pernikahan dalam satu lokasi sehingga bisa menikmati suasana enjoy Jakarta.

Acara keren ini di organizer oleh Helaparumaen dan Chathaulos dengan tujuan menyasar para suku Batak yang ada di Jakarta sekaligus memperkenalkan keragaman budaya Batak sebagai bagian dari Wonderful Indonesia. Turut serta dalam committee pelaksanaan WBE adalah IWITA (Indonesia Women Information Technology Awareness).

Helaparumaen

Acara yang berlangsung dari tanggal 7-8 September 2024 ini benar-benar menguntungkan banyak pihak. Mulai dari calon pengantin hingga para tenant. Bayangin saja coba, melalui WBE para calon pengantin bisa mengetahui langsung budget pernikahan dan juga tenant-tenant yang akan mensupport acara nantinya mulai dari urusan catering, gaun pengantin, undangan hingga wedding event organizer, semuanya ada disana dalam satu lokasi.

Menariknya lagi WBE 2024 bukan hanya sekadar wedding exhibition saja tetapi juga ada banyak kegiatan seperti fashion show dan Talk Show.

Talkshow Patriarki Budaya Batak Bersama Ina Rachman S.H., M.Hum

Awalnya, saya ikut di acara ini untuk mengetahui budaya Batak itu seperti apa dan memang disini kita bisa melihat banyak sekali budaya Batak tersebut. Saya sendiri sempat menyaksikan tarian lima budaya Batak dan juga mengikuti sesi talkshow bersama Ina Rachman S.H., M.Hum selaku Managing Partner dan Maestro Patent International.

Mengangkat tema, Harta, Tahta dan Wanita, Talkshow terkait patriarki dalam budaya Batak serta peran hukum dalam mengadaptasi budaya Batak ini berlangsung di panggung utama. Selama mengikuti talkshow, saya banyak mendapatkan insight terkait kesamaan budaya Batak dengan budaya lainnya di Indonesia. Baik dalam hal perkawinan maupun dalam hal warisan.

Dalam hal perkawinan, di budaya Batak tidak boleh dilakukan perkawinan dari marga yang sama. Sedangkan dalam hal warisan di budaya Batak, laki-laki lah yang berhak mendapatkan harta warisan. Terus bagaimana dengan Nasib Perempuan terkait harta warisan dalam budaya Batak?

Selama Talkshow bersama Ina Rachman S.H., M.Hum, beliau menyampaikan bahwa “dalam budaya Batak umumnya warisan untuk Perempuan diberikan oleh orang tuanya sebagai bentuk kasih sayang tetapi jumlahnya memang tidak sebanyak untuk laki-laki. Nah, salah satu cara melindungi harta warisan yang diberikan jika terjadinya pernikahan dengan pihak keluarga lain dari segi hukum bisa dengan perjanjian pra nikah.

Karena di Indonesia adalah negara berlandaskan hukum, maka beberapa budaya pun bisa terlindungi dari segi adat dan juga hukum. Termasuk urusan pernikahan dan harta warisan. Menarik banget.

Talkshow Patriarki dalam budaya Batak
Ibu Martha Simanjuntak (kiri) dan Ibu Ina Rachman SH., MH (kanan)

Selain itu juga, selama talkshow disampaikan bahwa jika ada laki-laki di luar suku Batak yang ingin meminang Perempuan Batak maka perlu dilakukan acara adat dan pemberian marga. Barulah kemudian pesta pernikahan adat Batak bisa dilaksanakan.

Informasi ini sekaligus memberikan peluang bahwa, budaya Batak itu hebat dan bisa melibatkan hubungan dengan orang dari luar suku Batak. Itulah mengapa, saya katakan bahwa sesi Talkshow dalam rangka WBE 2024 ini penuh dengan insight dan pengetahuan baru tentang budaya Batak. Keren.

Talif

Saat ini selain sebagai blogger juga bekerja sebagai technical team khususnya dalam dunia kimia perminyakan.